Isi 328 halaman Kertas Bookpaper 58 gram
Cetakan I, 2024
Genre: Sastra
Ukuran 14,5 cm x 20,5 cm
Harga 125.000
Seruni terus melangkah sambil sesekali mengusap pipinya yang basah oleh air mata. Ia tak tahu harus kemana, ia lari menghindari derai amarah dan kecewa yang diungkapkan oleh kedua mertuanya. Hatinya tercabik-cabik. Kalau boleh ia ingin menjerit, mengadu kepada langit, mengapa nasibnya seburuk ini. Tapi langitpun diam membisu, tak ada warna biru karena semua terasa kelabu.
Indra melangkah ringan sambil bersenandung dalam hati, menuju ke ruang rawat isterinya. Hiruk pikuk para pengunjung tak dihiraukannya. Ia merasa sedang melewati sebuah taman bunga dengan harum yang menyeruak, mengisi relung hatinya. Indra ingin menari, ingin mendendangkan kidung-kidung indah dari surga, dan dia tersenyum hampir kepada setiap orang yang ditemuinya. Alangkah indah hidup ini....
Tien Kumalasari, Lahir di Solo, 22 Maret 1949. Pernah menempuh pendidikan di Sek. Farmasi. Pengalaman menulis naskah sandiwara radio di beberapa tempat antara lain: Radio PTPN Solo selama periode 1971-2007, Swadaya Prativi, Jakarta, selama 1994-2000, Kayu Manis Jakarta, dll.
Novel-novelnya yang telah terbit: Sepenggal Kisah (2018), Saat Hati Bicara (2019), Sekeping Cinta Menunggu Purnama (2020), Lastri (2020), Cintaku Ada di Antara Mega (2022), Ayna (2023) dan Sang Putri (2024)
“Aku Tien Kumalasari, jangan bosan menerima bungaku, karena ada cinta di setiap kelopaknya, ada doa di setiap harum aromanya...”