Penulis : Jhumpa Lahiri
Ukuran : 13.5 x 20.5 cm
Isi : 68 halaman kertas book paper finland 57,5 gr
Rp.15.000
Cetakan I, 2014
Genre : short story
Sejak kecil Subhash selalu berhati-hati. Ibunya tak pernah harus berlari mengejarnya. Dia menjadi sahabat sang ibu, melihatnya memasak atau menjahit.
Berbeda dengan Subhash, Udayan sejak kecil sering menghilang, bahkan di dalam rumah berkamar dua tempat mereka tinggal. Dia bersembunyi di bawah tempat tidur, di belakang pintu, bahkan di dalam peti kayu yang berisi selimut musim dingin. Dia juga menyelinap ke halaman belakang dan memanjat pohon. Ini membuat ibu mereka terpaksa menghentikan apa yang sedang dikerjakannya ketika Udayan tak menyahut saat namanya dipanggil.
Ketika mereka sudah agak besar dan diijinkan bermain jauh dari rumah, keduanya diingatkan untuk selalu bersama-sama. Berdua mereka menjelajahi jalan pedesaan yang berliku-liku, melintasi lembah menuju lapangan bermain, tempat mereka sesekali bertemu dengan anak-anak lainnya. Mereka pergi ke masjid di pojokan, duduk di lantai marmernya yang dingin, mendengar pertandingan sepak bola dari radio orang.
Namun orang-orang sering keliru membedakan keduanya. Karena tubuh mereka hampir mirip hingga bisa memakai baju yang sama. Warna kulit keduanya pun sama, campuran warna tembaga terang turunan dari orang tua mereka. Begitu pula dengan bentuk jari, roman wajah yang tajam, dan rambut keriting berombak.
Namun kelak nasib keduanya ternyata begitu bertolak belakang!
Jhumpa Lahiri adalah seorang penulis cerita pendek terbaik yang pernah saya baca.
- Amy Tan, penulis The Joy Luck Club
Lahiri adalah seorang penulis dengan pandangan yang tajam dan kuat.
- Frederick Busch, penulis Amerika yang dijuluki a Master of the Short Story
(cetak terbatas - pembelian hanya secara online)