Judul : Manusia-Manusia Paling Misterius di Indonesia
Penulis : Anton WP
Desain layout dan sampul : Yudhi Herwibowo
Cetakan : 1, 2012
Tebal : 126 halaman
Penerbit : Buku Katta
Gadjah Mada, Si Pitung, dan Hang Tuah; Kita mungkin merasa sudah
mengenal tokoh-tokoh ini dalam buku-buku sejarah dan buku-buku pelajaran
di sekolah. Ronggowarsito dan Syeh Siti Jenar meskipun sedikit
misterius namun sedikit banyak kita juga merasa telah mengenal dua tokoh
populer dari Jawa Klasik itu. Begitu juga dengan Tan Malaka, Supriyadi,
dan Kahar Muzakkar; walaupun terkenal karena misteri dan aneka
kontroversi yang melingkupinya, namun kita merasa sudah cukup mengenal
mereka walau hanya sekilas. Benarkah demikian? Lalu, tahukan Anda
tentang Syam Kamaruzaman dan Sudjana Kerton? Percaya atau tidak, kedua
nama yang disebut terakhir itu ternyata memiliki gaung dan jejak yang
cukup terkenal di Indonesia. Setelah membaca buku ini, saya sendiri
merasakan bahwa ternyata kita selama ini belum terlalu mengenal
tokoh-tokoh hebat dalam sejartah Nusantara ini sepenuhnya.
Dimulai dari patih terpopuler dari kerajaan Majapahit, Gajah Mada yang
kita tahu terkenal karena Sumpah palapanya. Namanya pertama kali dikenal
dalam kitab Negarakertagama yang ditemukan di Istana
Cakranegara, Lombok pada 1894. Dari kitab dan catatan klasik,
dikisahkan bahwa Gajah Mada adalah seorang patih yang berhasil
menaklukan berbagai kerajaan di Nusantara. Namun, sangat sedikit yang
diketahui khalayak mengenai akhir kehidupannya. Buku karya Anton WP ini
mencoba untuk mendedahkan sejumlah teori yang berkenaan dengan periode
kehidupan Gajah Mada secara lebih lengkap. Lalu, ada juga kisah tentang
Hang Tuah, pahlawan kebanggaan rakyat Melaka dan sampai sekarang masih
dipertanyakan keberadaannya dalam sejarah; begitu pula sebuah temuan
unik yang menyebutkan bahwa makam Hang Tuah ada di Palembang, bukan di
Malaysia. Pahlawan lain yang juga disinggung adalah SI Pitung, jago
silat dari Betawi yang menentang kolonial Belanda.
Di ranah keagamaan, penulis juga menyinggung nama Syeh Siti Jenar;
salah satu dari wali yang dengan terpaksa “diwafatkan” oleh rekan-rekan
walinya karena ajaran Manunggaling kawulo Gusti-nya yang cukup
kontroversi ini. Dalam tulisannya mengenai wali yang kesepuluh ini,
penulis dengan hati-hati namun tetap kritis menyebutkan mengapa dan apa
yang membuat ajaran Syeh Siti Jenar ditolak oleh sembilan wali yang
lainnya. Anda pasti manggut-manggut dan mampu memahami alasan dibalik
peristiwa yang konon sangat kontroversial ini. Bahwa beliau ingin segera
menyatu dengan Tuhannya, dan bahwa penduduk Jawa pada masa itu mungkin
belum mampu mencerna ajarannya yang terlampau mendalam ke ranah
kesufian. Bacalah sendiri alasan sesungguhnya, yang sebenarnya sangat
indah itu. Masih dari era klasik, penulis juga menyinggung Ronggowaristo
yang terkenal sebagai Nostradamus Nusantara. Dalam bab khusus
tentangnya, penulis menguraikan masa kecil dan dewasa dari penyair
termasyur dari kraton Solo ini, juga tentang ramalannya mengenai wolak-waliking jaman.
Dari sejarah kontemporer Indonesia; ada Tan Malaka, Supriyadi, dan Kahar Muzakar. Info
paling menyentak dimunculkan pada sosok Tan Malaka—yang selama ini kita
mengenalnya sebagai pengikut komunis. Pada kenyataannya, tan Malaka
adalah seorang pahlwan yang jasanya mungkin dapat disejajarkan denan
Sukarno, Hattam dan Syahrir. Bahkan, keempatnya pernah bahu membahu
berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan Republik. Sedihnya, Tan Malaka
adalah salah satu dari pahlawan bangsa yang gugur di tangan bangsanya
sendiri.
“Sejarahwan Anhar Gonggong
mengakui Tan Malaka kurang dikenal sebagai pahlawan karena rezim Orba
menganggapnya komunis, padahal ia sebenarnya bersebrangan dengan
tokoh-tokoh komunis seperti Muso dan Alamin. (hal 68).
Ada juga Supriyadi, pahlawan pemimpin pemberontakan PETA di Blitar
tahun 1923, yang sampai sekarang keberadaan dan makamnya (sekiranya
beliau sudah wafat) masih menjadi misteri. Penulis mendedarkan
fakta-fakta yang selama ini luput kita perhatikan mengenai tokoh satu
ini, mislanya saja pengakuan seorang yang mengaku merupakan Supriyadi.
Selain pahlawan, buku ini juga menyoroti tokoh-tokoh yang dianggap
pemberontak, yakni Kahar Muzakar dan Syam Kamaruzaman. Kahar Muzakar
lebih dikenal sebagai pemberontak dari kelompok DI/TII yang bercita-cita
mendirikan negara islam di Indonesia. Tidak banyak yang tahu bahwa
sebenarnya ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan bahkan pernah
menjadi orang kepercayaan Soekarno. Lika-liku kehidupannya dijelaskan
secara lengkap di buku ini.
Sementara Syam
Kamaruzaman adalah tokoh yang mengetahui seluk-beluk dibalik peristiwa
G-30-S PKI tahun 1965. Bersama D.N. Aidit, tokoh ini menjadi kunci dan
bahkan mungkin menjadi penyulut salah satu peristiwa tidak
berprikemanusiaan yang pernah mewarnai perjalanan sejarah negeri ini. Di
dalam buku ini, tokoh ini menjadi misteri yang sesungguhnya, berkenaan
dengan intrik politik dan pemerintahan yang mewarnai negeri ini pada era
1960 s/d 1970-an; Anda pasti akan terkejut membaca bab khusus tentang
tokoh yang satu ini. Tokoh lain yang mungkin jarang terdengar di telinga
publik adalah Sudjana Kerton. Ialah orang Indonesia pertama yang
mengaku pernah diculik oleh UFO pada tahun 1979. Ingin tahu bagaimana
dan siapa tokoh ini, dan bukti-bukti apa yang ia miliki dari pengalaman
misteriusnya itu, semuanya dibahas lengkap dalam bab terakhir.
Kehidupan
memang penuh dengan misteri, begitu pula dengan manusia itu sendiri.
Ketika kita telah merasa berhasil menyingkap suatu misteri, maka misteri
lain pun datang menghampiri. Sebagaimana buku kecil namun bernas karya
Anton WP ini, yang secara telak membuktikan ungkapan bahwa apa-apa yang
selama ini telah kita ketahui ternyata belum sepenuhnya kita ketahui.
http://www.facebook.com/notes/dion-yulianto/manusia-manusia-paling-misterius-di-indonesia/398520710163651
Tidak ada komentar:
Posting Komentar