Pyramus + Thisbe
Adalah dua anak manusia yang tinggalnya bersebelahan. Bukan berarti keluarga mereka hidup berdamai, justru rasa permusuhan sudah turun temurun menancap diantara mereka.
Di kamarnya, sambil berbaring di tempat tidurnya, Pyramus mengetuk pelan dinding kamarnya beberapa kali. Lalu menunggu sebentar untuk menunggu balasan dari seberang. Tak ada jawaban. Ia mengetuk agak lebih keras dan barulah terdengar ketukan balasan. (hlm. 15)
Sepertinya itu merupakan ciri khas pertemuan antara Pyramus dan Thisbe, saya jadi teringat salah satu adegan film Bright Star, memvisualisasikan tokoh utamanya antara John Keats (Ben Whishaw) dan Fanny Brawne (Abbie Cornish) yang hanya berkomunikasi di balik dinding pemisah, mirip dengan yang dialami Pyramus dan Thisbe.
Konon, buah mulberry yang dulunya seputih salju berubah menjadi warna merah karena terpercik darah pasangan kekasih yang meninggal di bawah pohon itu.
Paris + Helen
Kecantikan Helen menancap kuat di benak Paris. Helen yang disebut-sebut sebagai titisan Dewa Aphrodite dan wanita tercantik di dunia saat itu memang telah membuat banyak pria mabuk kebayang sejak masa gadisnya dulu.
“Tapi cinta selalu menemukan jalannya.” (hlm. 29)
Begitulah keduanya dipertemukan. Meskipun begitu, cinta mereka banyak menelan korban. Rakyat yang tidak mengerti apa-apa menjadi korban keegoisan cinta mereka.
Saya sudah pernah melihat versi filmnya. Troy adalah film nominasi Oscar yang ditayangkan pertama kali pada 14 Mei 2004, film yang mengisahkan tentang Perang Troya.
Tristan + Isolde
Isolde tercinta,
Kini aku sekarat karena luka yang serupa dengan yang kuderita saat terkena pedang pamanmu dulu. Luka yang membuat kita berjumpa. Hanya kaulah yang kutahu dapat mengobati lukaku ini. Luka yang kuharap dapat membuat kita bertemu sekali lagi. (hlm. 61)
Ini juga ada versi filmnya. Berikut beberapa lukisan yang saya googling menggambarkan kisah Tristan dan Isolde:
Lancelot + Guinevere
Dalam kisah di buku ini, hanya Guinevere yang memiliki rasa sadar dan keluar dari rasa egois merasakan cinta. Dia melepaskan rasa cintanya, demi kepentingan orang banyak. Ini juga ada versi filmnya, King Arthur tahun 2004. Keira Knightley berperan sebagai Guinevere dan Loan Gruffud berperan sebagai Lancelot.
Paolo + Francesca
Ini cinta terlarang antara seseorang dengan adik iparnya. Sebenarnya Francesca tidak salah jatuh cinta dengan Paolo, karena awal perjodohannya memang ditampilkan sosok Paolo yang rupawan, yang ternyata hanya menggantikan kakaknya yang buruk rupa, Giovanni.
Romeo + Juliet
Inilah kisah yang paling abadi, paling dikenang, dan paling tragis. Permusuhan antar keluarga seringkali menimbulkan korban. Seperti kisah Pyramus dan Thisbe, Romeo dan Juliet harus menahan rasa cinta mereka yang mendalam. Bahkan film ini sudah ada beberapa versi, saya sih baru nonton yang versi Leonardo DiCaprio sebagai Romeo dan Claire Danes sebagai Juliet yang difilmkan tahun 1996.
Dari keenam cerita diatas, kita bisa melihat bahwa cinta terkadang membutakan segalanya. Tanpa memikirkan sebab akibatnya. Bahkan justru mencelakakan banyak orang yang seharusnya tidak terlibat. Cinta terlarang. Cinta buta. Ah, apa hidup hanya sekedar makan cinta semata?
Belajar dari kisah-kisah di atas, kita dapat mengambil hikmah bahwa cinta tak hanya membuat rasa bahagia, tapi juga rasa cemas, bimbang, takut, dan rasa bersalah. Keegoisan cinta terkadang justru berakhir tragis.
Terkadang kita harus berpikir ulang, dengan jatuh cinta apakah tidak menyakiti perasaan orang lain bahkan mengorbankan orang banyak? Dalam kehidupan nyata, kita bisa merasakan bahwa cinta tidak hanya sekedar hubungan antar dua insan manusia, tapi juga melibatkan orang banyak.
Ehm, apakah kamu pernah merasakan cinta terlarang?!? #eaaa ~~~(/´▽`)/
Ringan untuk dibaca sekali habis. Sayangnya buku ini terlalu singkat untuk di setiap ceritanya. Coba ada tambahan ilustrasinya agar lebih memikat pembaca. Meskipun begitu, silahkan menikmati cinta-cinta abadi dalam buku ini.
Keterangan Buku:
Judul : Kisah-kisah Cinta Terlarang Paling Dikenang Sepanjang Masa
Penulis : Anton WP
Desain cover : Satriya Adhi
Layout isi : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Katta
Terbit : 2012
Tebal : 128 hlm.
ISBN : 978-979-1032-75-9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar