Mendengar kata Edogawa, langsung mengingatkan saya pada serial komik Detektif Conan Edogawa. Serial komik ini begitu fenomenal dan begitu disukai banyak orang. Bukan saja anak-anak, tetapi orang dewasa pun menyukainya, termasuk saya.
Walaupun jujur, ada sedikit rasa bosan saat ini ketika membaca serialnya. Serial yang sudah mencapai seri ke 56. Selain serial komiknya, Detektif Conan Edogawa ini telah dibuat serial film kartunnya, yang diputar disalah satu televisi swasta. Film kartun ini sempat menjadi tontonan favorit dan wajib saya tonton.
Di sini saya tidak akan membahas tentang Detektif Cilik Conan Edogawa. Tapi nama Edogawa yang diambil oleh Sinichi Kudo sebagai nama untuk penyamaran dirinya.
Nama Conan kita sudah tahu berasal dari nama Sir Arthur Conan Doyle, penulis cerita Detektif Sherlock Holmes yang terkenal itu. Namun nama Edogawa, jarang orang yang tahu, berasal dari mana nama itu. Ternyata nama Edogawa diambil dari penulis besar Jepang yang bernama Edogawa Rampo.
Edogawa Rampo ini dijuluki sebagai Bapak Cerita Misteri Jepang. Julukan itu begitu tepat disandangnya, mengingat karya-karya yang beliau hasilkan benar-benar memikat dan penuh misteri. Edogawa juga menciptakan tokoh detektif Kogoro Akechi dan Kobayashi Shōnen dalam novel detektifnya yang ditujukan untuk kaum muda.
Dari sekian banyak cerita yang telah beliau tulis, kali ini saya berkesempatan membaca enam buah karyanya yang tegabung dalam Novel Neraka Cermin yang diterbitkan Bukukatta.
Keenam cerita yang menurut saya semua penyajiannya sangat khas dan sangat ‘Edogawa’ sekali, berhasil membuat saya kagum.
Tengok saja betapa uniknya hobi seorang Tanuma terhadap benda yang dapat memantulkan bayangan dan juga semua bentuk lensa. Hobi yang lama-lama berubah menjadi obsesi dan mengantarkannya ke dalam maut. Edogawa meramu cerita misteri yang tidak biasa ini dalam kisah Neraka Cermin. Lain lagi dengan kisah Jurang, yang juga unik. Unik karena cerita ini hanyalah berupa percakapan antara dua tokoh, tokoh Wanita dan tokoh Pria. Di mana dari percakapan-percakapan ini terangkai sebuah misteri pembunuhan. Misteri pembunuhan seorang suami oleh istrinya. Pengungkapan siapa yang membunuh, motif terjadinya pembunuhan, alibi si pembunuh dan apa yang ingin dicapai oleh si pembunuh pun terungkap hanya dengan dialog-dialog yang mengalir deras dari kedua tokoh ini. Hasil akhirnya… begitu membuat saya terpukau. Karena itulah saya sangat menyukai cerita Jurang ini dari keenam cerita lainnya.
Cerita yang tak kalah menariknya adalah kisah Kembar: Pengakuan Seorang Penjahat pada Pendeta. Kisah seorang penjahat yang dihukum mati akibat perbuatannya. Dia berniat bertobat dan mengakui semua kejahatan-kejahatan besar yang pernah dia lakukan sebelumnya, termasuk satu kejahatan besar dan merupakan kejahatan pertama kali yang dia lakukakan, yang selalu menghantui kehidupannya. Membunuh Kembarannya
Cerita misteri lainnya yang juga menjadi favorit saya adalah Kursi Bernyawa. Cerita yang penuh dengan teka-teki. Kemudian ada cerita Dua Orang Pincang dan cerita Ulat sebagai penutup yang sempurna dari buku kumpulan cerita dari Edogawa Rampo ini.
Setelah membaca keenam cerita misteri hasil goresan tangan ajaib Edogawa Rampo ini, kekaguman saya bertambah besar. Ternyata Jepang tidak hanya mempunyai penulis besar semacam Eiji Yoshikawa dengan karyanya yang gemilang dalam kisah epik dan Sastra Jepang lainnya, tapi Jepang juga mempunyai penulis cerita misteri yang cerdas seperti Edogawa Rampo, yang terlahir dengan nama asli Hirai Taro.
Mendengar kata Hirai pun, mengingatkan saya pada penyanyi Jepang favorit saya, dengan lagu-lagunya yang selalu berhasil menghanyutkan saya, apalagi ketika saya sedang membaca novel yang sedikit berbau romance. Dia adalah Hirai Ken, atau lebih sering dikenal sebabai Ken Hirai.
Kira-kira ada hubungan apa yah antara Hirai Taro dan Hirai Ken ini? ^ _ ^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar