AKU MENYERAH!
AKU MUNDUR SAJA!
Pertama melihat cover buku ini, langsung rasa penasaran terusik.
Sungguh kontras! Di satu sudut terlihat wajah Detektif Conan yang imut, tokoh favoritku. Sementara di sudut lain terlihat gambar yang berkesan menyeramkan.
Begitu melihat bentuk fisik buku disalah satu toko buku yang berada hanya sejengkal dari kantor, aku langsung menyerah kalah! Segera buku ini masuk ke tas belanjaan, alih-alih menunggu pengumuman kuis. Pesonanya sungguh sangat menggoda, tak kuat daku menunggu hasil pengumuman pemenang kuis. Jika menang (aliran mending ge er dari pada minder) anggap saja punya 2 buku he he he.
Secara fisik, ukuran buku sangat cocok untuk dibawa-bawa, kertasnya juga menarik. Buku setebal 104 halaman ini menemaniku dalam perjalanan pulang kantor. Bukannya tidak cinta tanah air, namun buku ini membuaiku dengan indahnya cerita, sehingga mampu mengalihkan perhatian dari hinggar binggar sporter timnas
Ada 6 cerita dalam buku ini. Setiap cerita menawarkan nuansa yang berbeda baik dari cara penyampaian cerita serta tema yang diusung. Pemilihan bahasa dalam menerjemahkan buku ini juga membuat kisah yang ditawarkan menjadi menarik untuk dibaca.Cerita yang ada dalam buku ini adalah; Neraka Cermin, Jurang, Kembar (Pengakuan Seorang Penjahat Kepada Pendeta), Kursi Bernyawa, Dua Orang Pincang dan Ular.
Susah menentukan mana yang terbaik diantara enam cerita yang ada. Tapi yang paling membuat saya terpesona adalah kisah mengenai Kursi Bernyawa. Saya begitu terhanyut dalam cerita sehingga pada akhir cerita hanya bisa mengumpat kesal karena merasa dipermainkan plus merasa kagum akan kepiawiannya mengolah cerita.
Kisahnya sebenarnya hanya mengenai seorang pria yang menyesali kehidupannya yang serba kekurangan. Untuk menyambung hidup, ia bekerja sebagai tukang membuat kursi. Bukam sembarang kursi, namun kursi yang membutuhkan keahlian khusus seperti, dihiasi ornamen rumit, dibuat dari bahan mahal hingga wujud yang sangat tidak biasa.
Suatu saat, sang tukang kayu membuat sebuah kursi dimana ia bsia hidup di dalamnya selama beberapa hari. Heran? Tak perlu! Dalam kisah ini diuraikan dengan jelas bagaimana ia bisa bertahan hidup di dalam kursi buatannya, bahkan termasuk urusan buang hajat!
Selama beberapa saat ia menikmati hidup nyaman serta serba kecukupan dari hasil bersembunyi dalam kursi.Klimaks cerita justru ada pada point saat sang tukang kayu bercerita mengenai kelakuannya kepada pemilik terakhir dari kursi itu. Ia sangat ingin bertemu dengan sang pemilik kursi, yang kebetulan adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai penulis dengan bakat sastra tinggi dengan gaya tulisan mengalir lembut. Ternyata sang tukang kayu adalah... ah dibaca saja sendiri yah biar seru!
Rampo Edogawa (江戸川 乱歩 atau 江戸川 亂) merupakan seorang pengarang cerita detektif produktif terkenal dari Jepang. Terlahir dengan nama Tarō Hirai (平井 太郎, Hirai Tarō?) pada 21 Oktober 1894 dengan ayah bernama Hirai Shigeo, seorang juru tulis kantor pemerintah Distrik Naga dan ibu bernama Kiku. Kakeknya adalah samurai Domain Tsu. Tarō Hirai merupakan putra sulung. Taro Hirai menggunakan nama Edogawa Rampo mengacu pada nama Edgar Allan Poe ketika dibaca dengan pelafalan bahasa Jepang terdengar seperti Edogawa Rampo.
Selain pernah menjabat ketua Perkumpulan Penulis Misteri Jepang (Nihon Suiri Sakka Kyōkai) yang pertama, ia juga menjadi redaktur majalah misteri berjudul Hōseki. Perkumpulan Penulis Misteri Jepang itu setiap tahunnya memberikan Penghargaan Edogawa Rampo untuk cerita detektif terbaik.Rumah tinggal Edogawa Rampo yang posisinya berdekatan dengan kampus Universitas Rikkyo, kini dilestarikan oleh pihak universitas sebagai sebuah museum.
Edogawa juga menulis cerita untuk pembaca usia muda, dengan menampilkan tokoh detektif Kogoro Akechi dan Kobayashi Shōnen. Kogoro Akechi adalah nama tokoh utama dalam novel misteri pertama di Jepang yang diciptakan oleh Edogawa Rampo untuk novel detektifnya. Cerita ini dibuat pada tahun 1925-1955, pada saat berlangsungnya perang dunia kedua. Karena itulah Edogawa Ranpo sering di sebut novelis perang dunia kedua.
Selain Conan Edogawa, nama Kogoro Mouri (毛利 小五郎 Mōri Kogorō) yang dikenal sebagai Kogoro Tidur, merupakan penggalan nama dari Kogoro Akechi, nama tokoh rekaan Edogawa Rampo. Bukan hal yang aneh, mengingat Aoyama Gosho sangat mengidolakan Edogawa Rampo. Banyak nama toko serta nama Rampo sendiri yang digunakan pada komiknya.
Cerita besutan Edogawa Rampo dengan tokoh Kogoro Akechi yaitu:
* D-zaka no satsujin jiken (D坂の殺人事件?), Januari 1925
* Shinri Shiken (心理試験?), Februari 1925
* Kurote-gumi (黒手組?), Maret 1925
* Yūrei (幽霊?), Mei 19259
* Yane-ura no Samposha (屋根裏の散歩者?), Agustus 1925
* Issun-bōshi (一寸法師?), 1926
* Nanimono (何者?), November 1929
* Kumo-Otoko (蜘蛛男?), 1929
* Ryōki no Hate (猟奇の果?), 1930
* Majutsu-shi (魔術師?), 1930
* Kyūketsuki (吸血鬼?), 1930
* Ōgon-kamen (黄金仮面?), 1930
* Kuro-tokage (黒蜥蜴?), 1934 (diangkat sebagai film Black Lizard oleh Kinji Fukasaku, 1968)
* Ningen-Hyō (人間豹?), 1934
* Akuma no Monshō (悪魔の紋章?), 1937
* Ankoku-sei (暗黒星?), 1939
* Jigoku no Dōkeshi (地獄の道化師?), 1939
* Kyōki (兇器?), Juni 1954
* Kenin-Gengi (化人幻戯?), 1954
* Kage-otoko (影男?), 1955
* Tsuki to Tebukuro (月と手袋?), April 1955
Edogawa Rampo meninggal pada tanggal 28 Juli 1965 di usia 70 tahun.
Tulisannya yang berbobot, membuat Rampo dijuluki Bapak Cerita Misteri Jepang
-------------------------------
Saat membaca data buku ini jadi nyengir, terbit 2011.
Wah kepaksa di posting di GRI tahun depan nih
Hayuh buat yang ikutan kuis SEMANGAT..............!
Kian kuat merapal doa ^_^
1 komentar:
masih ada bukunya?
Posting Komentar