Mengetahui ada seekor ular yang selalu mendatangi seorang bayi, bahkan walau bayi itu telah dibawa jauh dari kampungnya.
Sang ular dengan segala cara bisa menemukannya, ia tetap ada disebelahnya hingga seseorang berteriak karena kaget!
Saya takut…………………….!
Mengetahui seorang gadis kecil bermata perak mampu membunuh pelanggan setia ibunya
Saya khawatir........................!
Belum ada yang menemukan tubuh layu seorang bocah
Saya merinding..................!
Membaca tulisan, ” Dan siapa yang akan berani menggoda lakuku? Bahkan jin-jin itu pun kuharap akan jera!” diucapkan oleh Empu Bayu Aji, masa pajajaran 1159 M
Dan semuanya gara-gara membaca buku terbaru dari Yudhi Herwibowo, Mata Air Air Mata Kumari. Seluruh tenaga dan emosi seakan tersedot habis, meluluhlantahkan pertahanan diri.Buku setebal 140 halaman ini, menyeret saya keluar dari zona nyaman. Melelahkan, namun juga memberi asupan gizi bagi jiwa saya.
Buku yang berupa kumpulan cerita pendek ini memuat 14 belas cerita. Diantaranya; Kofa yang bercerita mengenai indahnya sebuah kota, tepatnya dahulu indah, Utusan Tanah Mati, Keris Si Umar Pengkor , Mata Air Air Mata Kumari, serta Bayang pada Tempayan Penuh Air, Cermin Retak, Langit-langit Kamar, Rumah Kosong Penuh Debu dan Epitaf yang Patah. Uniknya dalam buku ini, beberapa cerita dibuat dengan lokasi bukan Pulau Jawa, daerah tempat penulis bermukim. Pengolahan cerita yang indah membuat seolah penulis ada di sana. Setiap cerita juga memiliki keunikan sendiri-sendiri. Tidak ada yang sama dari setiap cerita, selalu ada unsur kejutan.
Pemilihan judul juga mendapat perhatian dari sang penulis. Kadang menggunakan satu kata singkat, langsung pada sasaran. Dilain cerita memilih kalimat yang panjang. Dalam daftar isi, di bawah judul diberikan uraian singkat, tak lebih dari 5 baris berisi inti cerita. Sungguh menarik! Kita bisa membaca cerita yang menggoda perhatian kita terlebih dahulu. Namun jangan khawatir, semua cerita menarik. Sulit menentukan mana cerita favorit saya. Semuanya begitu indah dan menawan. Dibeberapa cerita, terdapat ilustrasi yang sungguh berbeda dengan buku-buku lain buah karya sang penulis. Ilustrasinya seakan berkesan kelam dan dewasa.
Buku ini sungguh istimewa!
Yang ditawarkan dalam buku ini bukan uraian panjang lebar kata, bukan ungkapan yang mendayu-dayu, bukan fakta-fakta berdasarkan hasil penelitian, bukan khayalan yang dibuat, namun sebuah untaian kata yang bersumber dari hati. Semuanya penuh dengan rasa. Menyentuh
Lembar pertama menyihir saya dalam kagum! Selanjutnya saya merelakan diri tersihir. Buku ini seakan-akan dibuat dengan mencurahkan seluruh kemampuan yang ada, seolah tidak ada lagi buku yang bisa dibuat esok!
Kekurangannya.................?Seperti biasa, ada beberapa typo.
SAYA LELAH!Setiap cerita mengaduk-aduk emosi tanpa saya sadari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar